Kisah Sukses Rio Febrian, Strategi Berani Dari Dropship ke Brand Sendiri Kahasli | Bongkar Tuntas Tips Jualan Online di Marketplace

Rio Febrian's Success Story: A Bold Strategy From Dropshipping to Owning His Own Brand | Uncovering Tips for Selling Online in Marketplaces

Dalam dunia wirausaha muda, nama Rio Febrian telah menjadi sorotan, bukan hanya karena usianya yang masih sangat muda, namun juga karena kegigihan dan kesuksesannya membangun merek tas dan dompet miliknya, Kahasli. Berawal dari sekadar dropshipper hingga kini memiliki produk sendiri, perjalanan Rio dari Panjalu, Ciamis, Jawa Barat, adalah kisah inspiratif tentang bagaimana tekad kuat dan keberanian mengambil risiko dapat mengubah nasib.

Inilah kisah Rio Febrian, pengusaha muda yang berbagi tips berharga tentang berjualan online di marketplace, perjalanannya dari nol, dan bagaimana ia melalui berbagai tantangan untuk mencapai puncak kariernya. Kisah ini telah diceritakan di saluran youtube Naik Kelas beberapa waktu lalu.

Rio Febrian

Menjejak Impian: Dari Dropship Hingga Bernazar Suci

Perjalanan Rio dalam dunia bisnis digital dimulai sejak ia masih duduk di bangku sekolah, tepatnya pada tahun 2018. Saat itu, ia belum memproduksi barang sendiri, melainkan menjadi dropshipper aksesoris HP di marketplace. "Dulu saya berjalan membangun Kahasli itu dari di bangku sekolah. Pada saat itu, teman-teman semua perkumpullah di mana di situ ada tempat tongkrongan. Di sana kita membicarakan masa depan kita, setelah lulus sekolah mau seperti apa," kenang Rio.

Sementara teman-temannya sibuk mencari pekerjaan, Rio justru memilih jalan yang berbeda. Ia bertekad untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Keputusan ini bukan tanpa landasan. Motivasi utamanya adalah keadaan ekonomi keluarga yang kurang mampu, yang bahkan memaksanya berhenti dari pesantren. "Saya berpikir harus membantu orang tua juga di sana," ungkapnya tulus. Sebelumnya, ia bahkan pernah berjualan kecimpring di sekolah, menunjukkan semangat berdagang yang sudah tertanam kuat.

Tekadnya untuk berhasil sangat besar, sampai-sampai ia mengikrarkan sebuah nazar yang mendalam. "Dulu saya sempat bernazar, saya minta doa kepada orang tua, Ibu khususnya, bilamana saya bisa berhasil dalam usaha, Insya Allah saya memberangkatkan ibu saya ke Tanah Suci," ujar Rio dengan mata berbinar. Takdir berkata lain, dan Allah memberikannya lebih. Pada akhirnya, ia tak hanya memberangkatkan ibunya, tetapi juga ayahnya, istrinya, dan kedua mertuanya. Doa orang tua, baginya, adalah kunci utama dalam setiap kesuksesan.

Modal Nol, Semangat Membara: Awal Merintis Kahasli

Lulus sekolah pada tahun 2019, Rio memutuskan merantau ke Bandung. Dengan bekal awal sekitar Rp3,5 juta dari hasil dropship dan sisa uang dari penjualan handphone lamanya, ia memulai lembaran baru. Modal pertamanya, sungguh mencengangkan, hanyalah Rp600.000, didapat setelah menjual handphone Rp900.000 dan membeli lagi yang lebih murah seharga Rp300.000.

Di Bandung, ia mengontrak di sebuah kontrakan kecil. Di sanalah ia bertemu dengan teman-teman yang juga berjualan di marketplace, namun fokus pada tas dan dompet. Merasa memiliki akses supplier yang dekat, Rio akhirnya memutuskan untuk beralih ke bisnis tas dan dompet, yang kemudian menjadi cikal bakal Kahasli.

Nama "Kahasli" sendiri lahir dari pemikiran semalam suntuk. "Kenapa saya memberikan nama brand Kahasli? Karena di sini saya sedang usaha yang mana dalam usaha itu mungkin harus hasil dan harus berhasil," jelas Rio mengenai filosofi di balik namanya.

Rio Febrian

Lika-Liku Penuh Perjuangan: Membangun Kepercayaan dan Produksi

Langkah selanjutnya adalah mencari penjahit. Rio, dengan sedikit modal yang ia miliki, berhasil menjalin kerja sama dengan seseorang yang memiliki keahlian menjahit. Produksi pun dimulai, meskipun dalam skala sangat kecil. "Nggak banyak, cuma kita bermula dari tas waistbag 10 lusin. Naik turun namanya usaha," katanya.

Salah satu tantangan terberat di awal adalah modal dan mendapatkan kepercayaan. "Saya enggak mengandalkan pinjam ke sana kemari, jadi saya mengandalkan keuangan yang ada aja," tegasnya. Lebih berat lagi, di usia yang sangat muda, ia harus meyakinkan orang lain. "Mengambil kepercayaan orang... paling susah banget," aku Rio.

Ia pernah mendatangi konveksi untuk bekerja sama, namun ditolak. "Mereka lihat fisik saya aja, 'Masa bisnis barang anak kecil, mau benar apa enggak?' kayak gitu," kenangnya. Namun, penolakan itu justru menjadi pelecut semangat. "Di situ juga saya enggak pernah putus asa, justru terus bekerja keras sampai akhirnya saya menemukan satu orang yang sampai sekarang juga dari awal mula saya dari nol sampai sekarang juga itu dia masih menemani saya," ujar Rio, berterima kasih pada partner dari Garut yang setia.

Seiring berjalannya waktu, orderan mulai membludak. Dari berjualan di ruang tamu rumah ibu hingga akhirnya harus mengontrak dua ruko, hingga kini berhasil mendirikan tempat sendiri yang menjadi gudang dan home industry Kahasli. Jumlah orderan fantastis, pernah mencapai 4.000 alamat dalam sehari saat sedang ramai, membuktikan keberhasilan brand lokal ini.

Rio Febrian

Rahasia Sukses di Marketplace: Tips Berjualan Online Ala Rio

Rio Febrian, sebagai veteran di marketplace, memiliki tips berharga bagi para pebisnis online pemula, terutama bagi milenial yang ingin sukses.

1. Belajar Mandiri dan Anti Malas-Malasan

Rio mengakui bahwa ia adalah pembelajar otodidak. "Dulunya saya itu lihat tutorial-tutorial di YouTube. Saya fokus terhadap satu channel di sana dan saya tulis, ikuti," katanya.

Saat ini, ia menekankan pentingnya rajin belajar dan berani ngulik. "Rajinlah belajar, jangan sungkan untuk bertanya. Bisa ke orang yang udah bisa dibilang ya jago kayak gitu. Jangan malu bertanya," nasihatnya. Baginya, meskipun di marketplace ada kompetisi, di luar itu semua adalah sahabat. "Kita bisa sharing, bahkan makan-makan bareng juga."

2. Membaca Data dan Mengikuti Aturan Marketplace

Menurut Rio, berjualan online di marketplace itu minim risiko jika kita mengikuti alur dan aturannya. Risiko paling besar hanyalah pada opsi COD, di mana barang bisa kembali atau rusak.

Kunci suksesnya adalah rajin membaca data di marketplace. "Kita kan setiap marketplace itu ada datanya di sana itu. Ya kita mesti rajin-rajin membaca data," jelasnya, menyiratkan bahwa pemahaman mendalam terhadap perilaku pasar dan kinerja produk sangat penting.

3. Jaga Prinsip Diri dan Fokus pada Proses

Ini adalah prinsip hidup yang sangat dijunjung Rio. "Jangan pernah kita menyamakan suatu kedudukan kita dengan orang lain karena kemampuan orang itu beda-beda. Tapi belajarlah dari diri sendiri," tegasnya.

Ia juga memperingatkan bahaya membandingkan diri dengan orang lain. "Paling bahaya itu melihat pencapaian orang lain karena itu kita harus fokus aja terhadap pendirian kita sendiri. Itu yang saya jadikan prinsip dalam hidup saya."

4. Modal Bukan Masalah Utama, Keyakinan adalah Kunci

Bagi Rio, alasan klasik tentang modal sudah tidak relevan di era teknologi saat ini. "Soal modal apapun itu tidak bisa dijadikan masalah karena zaman sekarang itu kan sudah zamannya era teknologi," ujarnya.

Yang terpenting adalah menanamkan keyakinan diri. "Tanamkan aja di dalam diri kita masing-masing bahwa bisnis yang kita jalankan itu, bisnis yang akan kita bangun itu pasti berhasil. Yang terpenting itu percaya diri," serunya.

Rio Febrian

Menemukan Rezeki Berlipat dalam Pernikahan

Perjalanan Rio tak lepas dari kisah asmara yang menguatkan bisnisnya. Ia menikahi karyawannya sendiri, seorang teman sekolah yang ia ajak bekerja ketika ia mulai membangun home industry.

Rio percaya penuh pada konsep rezeki. "Setiap manusia itu lahir ke dunia sudah sama rezekinya. Nah, berarti di sini saya sudah memiliki rezeki karena saya punya istri dan istri saya juga itu kan begitu dia lahir, pasti dia udah diberikan rezekinya. Jadi kalau kita menyatu, ya pasti rezeki kita itu jadi menyatu juga," paparnya.

Keyakinan ini terbukti nyata. "Sempat terasa banget, begitu pas mau nikah, besoknya mau akad, di sini posisi tutup, tapi tiba-tiba ada pesanan yang mana pesanan itu dalam nominal besar," kisahnya. Tiba-tiba ada yang memborong barang di gudang senilai Rp40 jutaan. "Oh, berarti kayak gini nih yang orang lain bicarakan itu, begitu menikah, rezeki kita itu bertambah dan dibuka lebar," simpulnya.

Cita-Cita Seorang Pengusaha Muda

Di usia 22 tahun, dengan berbagai pencapaian, mulai dari gudang dan rumah sendiri hingga ekspedisi jasa pengiriman yang juga ia miliki, Rio Febrian memiliki tujuan yang mulia dalam berwirausaha.

"Tujuan utama saya itu dalam berusaha, yang pertama mungkin berharap keadaan ekonomi bisa membaik. Yang keduanya mungkin saya ingin mengurangi angka pengangguran khususnya di pedesaan, perkampungan. Ketiga mungkin saya ingin memotivasi para milenial-milenial khususnya yang ada di perkampungan," ucap Rio.

Rio Febrian

Ia ingin membuktikan bahwa kesuksesan bukan hanya milik mereka yang lahir di kota. "Anak-anak milenial yang ada di kampung juga mereka bisa sukses, asalkan mereka bisa melaksanakan apa tujuan mereka itu dengan sungguh-sungguh dan keyakinan mereka untuk berhasil. Yang penting ada kemauan dari diri kita," tegasnya.

Sebagai pesan penutup untuk para milenial, Rio berpesan, "Bercita-citalah setinggi mungkin dan jangan pernah mengukur pencapaian orang lain dengan diri kita. Kita berjuang saja, ukur diri kita dengan kemampuan kita sendiri. Jangan pernah kita ingin sama kedudukan dengan orang lain. Orang itu memiliki jalannya masing-masing."

Kisah Rio Febrian dan brand Kahasli adalah penegasan bahwa kejujuran, kerja keras, dan keyakinan diri adalah modal yang lebih berharga daripada uang. Ia adalah representasi milenial desa yang berani berjuang dan berhasil "mengatasi pengangguran" di desanya, mewujudkan harapan agar Kahasli bisa selalu berjaya dalam kebaikan.

Sumber : Ch.ytb. Naik Kelas
Pengusaha Muda Sukses Di Usia 22 Tahun, MODAL 300RB OMZET RATUSAN JUTA !!!

Posting Komentar

0 Komentar