Dulu Kuli, Kini Raja Bisnis Online Cikarang: Strategi Joko Susilo Bangun Ayam Loncat & Fashion Tanpa Utang
Dari Kuli Bangunan Hingga Raja Online dan Kuliner: Kisah Inspiratif Joko Susilo Meraih Sukses Tanpa Riba
Cikarang, Kabupaten Bekasi. Setiap kisah sukses memiliki babak permulaan yang penuh perjuangan. Namun, kisah dari Joko Susilo, yang akrab disapa Mas Joko, seorang pengusaha muda dari Cikarang, Kabupaten Bekasi, adalah definisi sejati dari kegigihan dan keuletan. Perjalanan hidupnya adalah bukti nyata bahwa latar belakang sulit tidak pernah menjadi penghalang untuk mencapai puncak kesuksesan. Dari seorang kuli bangunan dan mantan pegawai pabrik, kini Mas Joko berdiri tegak sebagai pemilik bisnis fashion online dengan pengiriman hingga ratusan paket setiap hari, dan juga mengibarkan bendera bisnis kuliner dengan brand Ayam Loncat yang telah memiliki tiga cabang.
Dalam sebuah wawancara disaluran youtube Fokusinajaofficial Mas Joko mengungkapkan kisahnya yang paling membuat salut dan menginspirasi, semua aset dan usaha yang ia miliki dibangun atas dasar prinsip bebas utang dan riba, sebuah keputusan yang menunjukkan kedalaman spiritual dan integritas dalam berbisnis.
Babak I: Jejak Kaki di Titik Nol – Dari Ngamen ke Kuli Bangunan
Kisah Mas Joko dimulai dari titik yang paling rendah. Setelah lulus sekolah, momen di mana seharusnya ia mulai meniti karier, realita berkata lain. Ia sempat menjalani berbagai pekerjaan serabutan yang jauh dari kata mapan.
“Dulu itu di awal-awal mungkin perjuangannya cukup kayak drama,” kenang Mas Joko. Setelah ijazah turun, ia sempat mengamen, kemudian mencoba mencari peruntungan dengan mencari rongsokan, berkeliling desa untuk membeli barang bekas.
Di tahun 2011, setelah mencoba melamar kerja namun belum diterima, takdir membawanya ke pekerjaan yang keras secara fisik: kuli bangunan. Ia menghabiskan hampir sembilan bulan di dunia konstruksi, ikut terlibat dalam pembangunan di tiga lokasi berbeda: meninggikan pagar LP Cipinang, membangun mal di Tanah Abang, hingga mendirikan sekolah di Jakarta.
“Itu kurang lebih hampir 9 bulan kayak gitu,” ujarnya. Pengalaman ini membentuk fisik dan mentalnya, menjadikannya pribadi yang tahan banting dan menghargai kerja keras.
Babak II: Kerja Pabrik dan Bisnis Rintisan – Memulai dengan Modal Kurang dari 1 Juta
Tahun 2011 menjadi titik balik ketika ia berhasil masuk pabrik. Namun, bekerja hanya untuk gaji bulanan tidak pernah menjadi tujuan akhirnya. Setahun setelah bekerja di pabrik, di tahun 2012, Mas Joko mulai mencoba peruntungannya di dunia bisnis.
Prinsipnya saat itu sangat luar biasa: Gaji dari pabrik harus utuh, tidak terpakai. Biaya hidup sepenuhnya ditanggung dari penghasilan tambahan di luar gaji.
Ia memulai dengan modal yang sangat minim, kurang dari 1 juta rupiah, untuk berjualan elektronik, khususnya HP dengan harga jual berkisar Rp 300.000 hingga Rp 500.000. Berbekal komputer yang dimilikinya, ia mulai mengulik-ngulik dan menemukan Tokopedia.
“Saya banyak cari barang-barang murah yang ada di Tokopedia. Jadi teman-teman pabrik itu cari produk apa aja saya bisa cariin,” jelasnya. Dari elektronik, ia beralih ke jualan baju. “Dulu belanjanya di Tanah Abang,” katanya. Hari Sabtu dan Minggu benar-benar dipakai buat belanja, sementara hari Senin sampai Jumat ia fokus kerja di pabrik.
Tahun 2013-2014, ia mencoba berjualan jam tangan, masih sambil bekerja di pabrik. Ini adalah fase overlap yang penuh pengorbanan.
Menghitung Momentum Resign
Mas Joko memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana merintis usaha tanpa harus resign (mengundurkan diri) dulu dari pekerjaan. Ia memastikan bisnisnya sudah stabil sebelum meninggalkan zona nyaman.
Kunci keberhasilannya adalah pembukuan yang jelas. Ia membandingkan hasil usaha dengan gajinya. “Alhamdulillah dari hasil mulai 2015 sampai 2017 itu secara hasil usaha itu bisa dibilang tiga kali lipat lebih dari hasil saya kerja waktu itu,” ungkapnya.
Dengan perbandingan yang jelas tersebut, ia menjadi yakin: usaha ini adalah jalan hidupnya. Momentum resign dipilih bukan karena bosan, melainkan karena bisnisnya sudah terbukti mampu memberikan penghasilan yang jauh lebih besar dan stabil daripada gaji.
Babak III: Pengorbanan dan Ujian Berat – Kurang Tidur dan Kerugian Ratusan Juta
Perjalanan merintis bisnis tentu tidak mulus. Tahapan ini adalah babak yang paling menguras tenaga dan emosi.
Defisit Waktu Tidur
Fase overlap antara kerja dan merintis usaha menuntut pengorbanan yang ekstrem, terutama pada waktu istirahat. “Mungkin dulu itu lebih banyak kurang tidur,” kenangnya. Mas Joko seringkali harus lembur full 12 jam di pabrik, namun tetap memiliki kewajiban untuk COD (Cash on Delivery) atau mengantar barang. Kadang, ia hanya tidur 3 hingga 4 jam.
“Kerja dari pagi sampai malam, malamnya nganterin barang,” atau jika mendapat giliran shift malam, setelah pulang sekitar jam 9 malam, ia akan segera muter-muter nganterin barang untuk COD hingga jam 3 atau 3.30 pagi, tidur sebentar, salat Subuh, dan jam 6 sudah siap-siap kerja lagi. “Dan itu berlalu cukup panjang waktunya,”.
Pukulan Keras dari Partner Bisnis
Ujian terberat datang dari lingkungan terdekat, yaitu partner bisnisnya. Mas Joko pernah mengalami kerugian besar ketika uang perusahaan ratusan juta rupiah dibawa kabur oleh partnernya. “Saya sempat ngalamin di mana uang perusahaan itu dipakai sama partner ya ratusan juta lah dan sampai sekarang belum bisa dibalikin,” cerita Mas Joko.
Momen ini adalah pukulan telak. Namun, ia tidak menyerah. “Ya, gimana caranya kita tetap harus bisa terus menjalankan usaha itu walaupun memang kita harus mikir keras gitu biar usaha ini bisa tetap berjalan,”. Tekadnya untuk melanjutkan usaha lebih besar daripada rasa sakit akibat pengkhianatan.
Babak IV: Ekspansi Bisnis dan Filosofi Kolaborasi
Dari modal minim dan penuh perjuangan, Mas Joko berhasil membangun dua pilar bisnis utama: Fashion Online dan Kuliner Ayam Loncat.
Pilar 1: Join Jaya Group – Bisnis Fashion Online
Saat ini, bisnis online shop-nya beroperasi di bawah naungan PT Join Jaya Group dan fokus pada fashion pria dewasa, meliputi jaket, celana, tas, sepatu, dan jam tangan.
1. Legalitas dan Visi Jangka Panjang:
Mas Joko berinisiatif untuk segera mendirikan badan hukum PT. “Saya bercita-cita untuk membesarkan usaha ini,” tegasnya. Baginya, menyiapkan fundamental, seperti badan hukum PT, adalah langkah awal untuk mewujudkan visi bisnis yang besar.
2. Strategi Kolaborasi dan Tanpa Riba:
Mas Joko sangat meyakini kekuatan kolaborasi. “Semua bisnis yang saya jalankan itu semuanya kolaborasi, enggak ada yang saya sendiri,”. Kolaborasi memungkinkan bisnis tumbuh lebih cepat karena adanya fokus di masing-masing tim. Contohnya, ia fokus di marketing sementara partner ahli di operasional.
“Ketika kita berkolaborasi, kita lebih gampang untuk besar,” jelasnya. Untuk pendanaan, Mas Joko juga menerapkan prinsip kolaborasi alih-alih berutang. “Kita bisa juga berkolaborasi dengan orang-orang yang memang punya modal. Jadi nanti kita bisa kolaborasi dan akhirnya bagi hasil,”. Cara ini menciptakan win-win solution yang aman dari jerat utang dan riba.
3. Berkah Tanpa Utang:
Yang paling mengagumkan, seluruh aset usaha Mas Joko dibeli secara organik, tanpa utang dan riba. “Alhamdulillah untuk usaha ini pun juga berjalan dengan organik ya, tanpa utang juga. Ketika beli aset ini pun dimampukan untuk beli tanpa utang bank juga,”. Meskipun dilakukan secara bertahap atau cash bertahap, prinsip ini dijaga ketat.
4. Pertumbuhan Eksponensial:
Dulu, pengiriman Mas Joko hanya 2-3 paket, paling mentok 10 paket, dan ia kirim sendiri. Saat ini, rata-rata pengiriman sudah mencapai ratusan paket per hari, bahkan ketika sedang bagus-bagusnya bisa mencapai hampir 1000 paket per hari. Bisnisnya kini telah menyerap tenaga kerja sekitar 13-15 karyawan (termasuk freelancer).
Pilar 2: Ayam Loncat – Bisnis Kuliner
Bisnis kuliner Mas Joko dimulai dari tahun 2018 dengan brand geprek. Kemudian, di tahun 2022, ia mengembangkan brand Ayam Loncat.
Saat ini, Ayam Loncat sudah memiliki tiga cabang di wilayah Cikarang dan Bekasi:
- Cabang Grand Cikarang City (GCC), yang sekarang menjadi Cikarang International City (Ciniti).
- Cabang Japabeka, dekat Stadion Cikarang.
- Cabang Cibitung, Pasar Pamor.
1. Kekuatan Produk dan Fokus Kehalalan:
Mas Joko menceritakan bahwa sambal adalah produk andalan dan pikungan kuat dari Ayam Loncat. Sambal ini menjadi base untuk hampir semua menu, mulai dari seafood hingga cah kangkung/toge.
Selain harga yang terjangkau, Mas Joko dan timnya sangat ketat dan konsen dalam menjaga kehalalan produk. Mereka memastikan semua bahan baku seafood dan lainnya non-halal free untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pelanggan. Saat ini, Ayam Loncat sudah dalam proses sertifikasi halal.
2. Sambutan Hangat Konsumen:
Ayam Loncat terbukti menjadi andalan untuk makan bersama keluarga atau kantor. Mas Joko menceritakan euforia ketika Grand Opening, di mana antrian tidak pernah putus dari awal dibuka sampai ditutup, bahkan orang yang pulang dan balik lagi karena saking ramainya.
Babak V: Filosofi Kepemimpinan dan Jaringan Bisnis
Di akhir perbincangan, Mas Joko membagikan dua filosofi penting yang ia yakini sebagai kunci pertumbuhan bisnis.
Kapasitas Leader Menentukan Kapasitas Bisnis
“Kata mentor saya, tugas leader itu adalah belajar.” Filosofi ini menjadi pegangan utamanya. Mas Joko yakin bahwa kapasitas sebuah bisnis sangat erat kaitannya dengan kapasitas ownernya. “Secara logika, enggak ada bisnis yang besar itu tapi kapasitas ownernya itu masih minim,” tegasnya.
Untuk itu, Mas Joko menjadi sosok yang istiqomah dalam belajar ilmu-ilmu bisnis dan terus meng-upgrade kapasitas dirinya sebagai pemimpin dan pemilik usaha.
Pentingnya Berjejaring dan Silaturahmi
Selain belajar, berelasi dan berjejaring juga sangat penting. Mas Joko aktif mengikuti berbagai komunitas dan perkumpulan bisnis.
“Bisa dibilang siapa teman-teman terdekat kita, itulah kita,” katanya. Dengan terus berelasi dan bersilaturahmi, Mas Joko berhasil menambah kolam relasi bisnis dan pertemanan pebisnis yang juga ikut mengembangkan kapasitas dirinya.
Penutup: Menebar Kebermanfaatan
Saat ini, secara keseluruhan, Mas Joko bersyukur bisnis yang ia jalankan—online shop dan kuliner Ayam Loncat—mampu menyerap kurang lebih 50 hingga 60 karyawan. Keberhasilan ini tidak hanya berhenti pada capaian pribadi, namun juga didedikasikan untuk memberikan manfaat yang lebih luas.
“Mudah-mudahan dengan saya terus bisa menjalankan usaha ini, banyak yang bisa mendapatkan manfaatnya, mulai dari karyawan, dari supplier, dari vendor, dan mitra-mitra kita yang lain,” harap Mas Joko.
Kisah Joko Susilo adalah mercusuar inspirasi bagi setiap orang yang sedang berjuang merintis usaha. Dari keterbatasan, ia membuktikan bahwa dengan tekad sekuat kuli bangunan, mental sekuat pejuang, dan prinsip yang teguh, ia berhasil mengubah nasib. Kisahnya adalah penegasan bahwa modal paling berharga dalam bisnis bukanlah uang, melainkan kemauan untuk terus belajar, kegigihan, dan integritas yang bebas dari utang dan riba.
Sumber : Ch.ytb. Fokusinajaofficial
JANGAN DULU RESIGN !! BEGINI CARANYA BANGUN BISNIS TANPA HARUS RESIGN DULU DARI PEKERJAAN
Komentar
Posting Komentar