Grand Amalia Hotel Boalemo bukanlah sekadar penginapan biasa. Ia adalah cerminan dari keyakinan teguh, semangat yang tak pernah padam, dan dedikasi untuk melayani. Perjalanan hotel ini, yang berlokasi strategis di pusat Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, merupakan kisah inspiratif tentang bagaimana sebuah kebutuhan dasar manusia tempat beristirahat diolah menjadi sebuah bisnis yang terus bertumbuh dan berdampak positif bagi daerah.
Melalui perbincangan mendalam di Podcast BIG Bicara Investasi Gorontalo, pemilik Grand Amalia Hotel, Pak Yakub, membagikan sepak terjangnya yang penuh liku, mulai dari merintis usaha kos-kosan hingga bertransformasi menjadi hotel yang melayani tamu-tamu dari berbagai kalangan, termasuk figur publik dan pejabat tinggi.
Filosofi di Balik Nama dan Awal Mula Usaha
Penamaan Grand Amalia Hotel ternyata memiliki makna yang dalam dan personal. Proses pemilihan namanya memakan waktu yang cukup lama, kurang lebih satu hingga dua tahun, untuk memastikan nama tersebut mengandung doa dan filosofi yang kuat.
Makna Nama
- Grand: Mengacu pada definisi kata agung atau tinggi.
- Amalia: Terinspirasi dari nama salah satu anak perempuan Pak Yakub, Amel. Namun, yang lebih penting, nama ini mengandung pesan moral: Amaliah, yang berarti ibadah atau amal.
"Nama itu adalah doa, ternyata berlaku juga untuk sebuah tempat," ujar Pak Yakub, menjelaskan bahwa nama Grand Amalia tidak hanya sekadar label, melainkan juga harapan dan komitmen terhadap nilai-nilai kebaikan.
Merintis dari Kos-Kosan
Keputusan untuk bergerak di sektor akomodasi berawal dari observasi Pak Yakub terhadap kondisi Boalemo sebagai daerah baru yang dibentuk pada tahun 1999/2000. Saat itu, banyak tamu, baik dari pemerintahan vertikal maupun perbankan, yang datang untuk urusan kerja, namun minim fasilitas penginapan yang memadai.
- Tahun 2008: Pembangunan dimulai.
- Tahun 2010: Mulai beroperasi sebagai kos-kosan.
Konsep Kos-Kosan Awal: Bukan kos-kosan biasa. Unit yang dibangun sudah lumayan modern, didesain permanen, bertingkat dua, dan dilengkapi fasilitas yang lebih baik, mirip seperti apartemen mini. Harga Sewa: Jauh di atas harga kos-kosan umum, bahkan mencapai Rp600.000 per bulan (saat harga lain hanya Rp300.000), sebanding dengan fasilitas premium yang ditawarkan.
Transformasi Menuju Hotel Penuh
Perjalanan dari kos-kosan menjadi hotel membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 5 tahun, dan dipicu oleh sebuah momentum penting di Boalemo.
Momentum Perubahan
Titik balik terjadi sekitar tahun 2014-2015, saat Pemerintah Kabupaten Boalemo, di bawah kepemimpinan Bupati waktu itu, merencanakan agenda pariwisata besar, yaitu Sail Tomini dan Festival Boaalemo.
- Kebutuhan Mendesak: Acara berskala nasional ini mendatangkan banyak tamu, sehingga kebutuhan akan akomodasi yang representatif menjadi sangat tinggi.
- Himbauan Bupati: Bupati menghimbau para pengusaha kos-kosan untuk mengubah usaha mereka menjadi hotel guna mengakomodasi lonjakan tamu ini.
- Penangkapan Peluang: Pak Yakub langsung menangkap peluang ini, sejalan dengan visi usahanya yang memang selalu ingin bertumbuh dan berkembang, tidak ingin stagnan.
- Jumlah Kamar Saat Transisi: Ketika mulai bertransformasi, jumlah kamar sudah meningkat menjadi sekitar 15 kamar.
Meskipun sudah menjadi hotel, Grand Amalia tetap mengakomodasi kebutuhan tempat tinggal jangka panjang. Hal ini terbukti dengan pembangunan bangunan kos-kosan khusus yang terpisah dari hotel, menunjukkan kejelian Pak Yakub dalam melihat peluang pasar yang berbeda.
Perkembangan dan Kapasitas Hotel
Sejak beroperasi penuh sebagai hotel, Grand Amalia terus mengalami peningkatan dan pengembangan.
Kapasitas Akomodasi
- Kondisi Saat Ini: Grand Amalia mengelola sekitar 45 kamar.
- Rencana Ekspansi: Saat ini tengah disiapkan lantai 3 dengan target penambahan 30 kamar lagi. Dengan demikian, total kamar akan mencapai sekitar 70-an unit.
- Ruang Meeting: Tersedia kurang lebih tujuh ruang meeting dengan kapasitas yang berbeda-beda. Ruang terbesar dapat menampung hingga 400 orang dan dilengkapi dengan fasilitas modern seperti video wall dan sistem suara yang memadai.
Segmentasi Tamu
Meskipun Boalemo adalah daerah dengan potensi wisata seperti Pulau Cinta, mayoritas tamu Grand Amalia Hotel didominasi oleh sektor pemerintah yang melakukan kegiatan atau kunjungan kerja. Namun, tamu pariwisata juga tetap ada, terutama mereka yang singgah sebelum atau sesudah mengunjungi objek wisata seperti Pulau Cinta.
Strategi Harga dan "Melayani dengan Hati"
Grand Amalia Hotel memiliki strategi penetapan harga yang unik, menekankan pada pendekatan personal dan pelayanan yang tulus.
Tipe Kamar dan Harga (Bisa Nego!)
Hotel ini menawarkan empat tipe kamar dengan harga awal yang sudah sangat terjangkau:
- Standar: Rp. 350.000
- Deluxe: Rp. 450.000
- VIP : Rp. 650.000
- VVIP : Rp. 1.500.000 (Sering ditempati artis/pejabat)
Yang paling menarik adalah fleksibilitas harga. Pak Yakub menerapkan pendekatan yang sangat berempati, di mana harga masih bisa dinegosiasikan (dibaku tawar), terutama jika tamu hanya membutuhkan tempat istirahat dan kemampuan finansialnya terbatas.
"Berapa anggaran budget Anda? Nanti kita sesuaikan," adalah salah satu prinsip yang diterapkan, sejalan dengan nilai Amaliah (ibadah) yang diusung.
Pelayanan dengan Hati
Ikon Pelayanan: "Melayani dengan Hati."
- Menghadapi Karakter Tamu: Mengingat beragamnya karakter tamu, Pak Yakub menekankan untuk tetap melayani dengan ketulusan hati.
- Dampak Pelayanan: Pelayanan yang tulus, sesuai dengan permintaan tamu, sering kali membuat harga tidak menjadi perhitungan bagi mereka.
Menghadapi Badai COVID-19
Seperti banyak usaha di sektor perhotelan, Grand Amalia pun terpukul keras saat pandemi COVID-19.
- Kondisi Finansial: Hotel hampir collapse karena minimnya tamu akibat penutupan tempat wisata dan pembatasan kegiatan.
- Strategi Karyawan: Pak Yakub berkomitmen tidak melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Solusi On-Off: Diterapkan sistem kerja on-off, di mana karyawan bekerja secara bergantian, sehingga gaji yang dibayarkan dihitung sekitar setengah bulan. Ini adalah bentuk empati bersama untuk tetap menjaga roda ekonomi karyawan dan kelangsungan operasional hotel.
Inovasi dan Keyakinan Masa Depan
Visi Grand Amalia Hotel adalah tidak boleh stagnan. Pak Yakub terus merencanakan inovasi dan peningkatan fasilitas agar hotel tetap relevan dan kompetitif.
Rencana Pengembangan
- Aksesibilitas: Dalam 1-2 tahun ke depan, akan diusahakan pemasangan lift, mengingat hotel akan memiliki kamar hingga lantai 3.
- Roof Top: Lantai 4 direncanakan menjadi area roof top, tempat nongkrong atau usaha baru yang dapat meningkatkan daya tarik hotel. Target peluncuran roof top diperkirakan awal tahun 2028.
- Kuliner Khas: Grand Amalia menawarkan kuliner yang menjadi daya tarik tersendiri, yaitu Dabu-Dabu Roa Spesial Grand Amalia Hotel dan Nasi Goreng Spesial yang disebut hanya ada di sana.
Dukungan terhadap UMKM
Grand Amalia juga mengambil peran aktif dalam mendukung program pemerintah daerah melalui sektor UMKM.
Galeri UMKM: Sejak tahun 2015 (momen Sail Tomini), hotel telah membuka Galeri khusus UMKM yang kini semakin diperluas space-nya.
Sinergi: Hal ini mempermudah tamu yang ingin mencari oleh-oleh khas Boalemo, seperti sambal roa, yang bahkan sudah terkenal hingga ke Surabaya dan Jakarta.
Keyakinan Eksistensi di Daerah
Ketika ditanya tentang keyakinan hotelnya bisa eksis di daerah kabupaten yang tidak seramai Kota Gorontalo, Pak Yakub menjawab dengan keyakinan penuh. "Kami tetap yakin bahwa kebutuhan manusia itu, terutama kebutuhan tempat untuk mereka beristirahat... tetap masih terus-terus dibutuhkan oleh manusia," tegasnya.
Keyakinan ini diperkuat oleh visi pemimpin daerah Boalemo saat ini yang sedang gencar melakukan program "Bangkit Kembali Boalemo," dengan fokus menarik investor ke semua sektor, terutama pariwisata, pertanian, perkebunan, dan pelabuhan. Hal ini pasti akan mendatangkan banyak orang dan secara otomatis meningkatkan kebutuhan akan perhotelan.
Pesan untuk Generasi Muda
Mengakhiri perbincangan, Pak Yakub memberikan pesan motivasi bagi anak muda yang ingin memulai usaha: "Kan semua orang punya potensi untuk melakukan atau berusaha... Jangan berhenti melakukan sesuatu yang Anda rasa itu Anda mampu. Silakan. Jalanin aja."
Kisah Grand Amalia Hotel Boalemo adalah bukti nyata bahwa dengan keyakinan, konsistensi, inovasi, dan yang paling utama, melayani dengan hati, usaha sekecil apa pun dapat bertumbuh menjadi penggerak ekonomi yang bermanfaat bagi banyak orang.
Sumber : Ch.Ytb. BICARA INVESTASI GORONTALO
Kisah Inspiratif | PT. Amalia Gorontalo Sukses (Grand Amalia Hotel) Kab. Boalemo - Gorontalo
0 Komentar