Dari Ladang Jagung hingga Kandang Ayam: Kisah PT Harim Bertumbuh Bersama Gorontalo

GORONTALO — Di balik padatnya lalu lintas dan hiruk pikuk pasar, Gorontalo, provinsi yang dijuluki "Provinsi Jagung," menyimpan potensi besar yang menarik perhatian investor internasional. Salah satunya adalah PT Harim, sebuah perusahaan investasi asal Korea yang telah menginjakkan kaki di tanah Gorontalo sejak tahun 2009.

Dengan dua lokasi operasional, di Pohuwato dan Kabupaten Gorontalo, PT Harim tidak hanya sekadar menjalankan bisnis, tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem ekonomi lokal. Fokus utama mereka adalah pengeringan jagung dan peternakan ayam petelur. Prosesnya sederhana namun vital: jagung yang dipanen petani lokal dikeringkan hingga kadar airnya ideal, lalu dikirim ke Serang untuk diolah menjadi pakan ternak.

"Kami bekerja sama langsung dengan para petani di sini," ujar Hendra Irawan, Manajer Perencanaan PT Harim. "Ini adalah cara kami memastikan pasokan yang stabil sekaligus memberdayakan masyarakat Gorontalo."

Namun, perjalanan ini tidak luput dari tantangan. Hendra Irawan tak menampik adanya hambatan yang kerap menguji ketahanan bisnis mereka. Infrastruktur jalan yang buruk menjadi masalah klasik yang menghambat transportasi jagung, terutama saat musim hujan. Ditambah lagi, kendala logistik seperti minimnya ketersediaan kontainer untuk pengiriman ke Jawa sering kali memperlambat alur produksi. Tak ketinggalan, pemadaman listrik yang sering terjadi di Pohuwato bisa menghentikan seluruh proses pengeringan, menyebabkan kerugian.

Selengkapnya, simak penjelasannya dalam video podcast Bicara Investasi Gorontalo yang diselenggarakan Dinas Penanaman Modal PTSP Provinsi Gorontalo bekerjasama dengan Arcomedia.

Meski demikian, PT Harim tetap optimis. Perusahaan ini memiliki rencana untuk menghidupkan kembali bisnis ayam petelur mereka, sejalan dengan membaiknya kondisi ekonomi. Ini bukan hanya strategi bisnis, melainkan juga cerminan keyakinan mereka terhadap potensi Gorontalo di masa depan.

Dalam pesannya untuk investor dan pemerintah, Hendra Irawan menekankan pentingnya kolaborasi. Ia menyarankan investor untuk melirik sektor yang memiliki sumber daya melimpah di Gorontalo, seperti jagung atau kelapa. Di sisi lain, ia berharap pemerintah daerah dapat mempermudah perizinan dan meningkatkan komunikasi demi menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.

Lebih dari sekadar entitas bisnis, PT Harim juga berperan sebagai mitra sosial. Perusahaan ini telah menciptakan lapangan kerja bagi penduduk lokal, dengan standar rekrutmen yang fokus pada kejujuran dan integritas. Selain itu, mereka juga memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), menunjukkan komitmen untuk berkontribusi pada kemajuan komunitas di sekitar mereka.

Kisah PT Harim adalah bukti bahwa investasi bisa lebih dari sekadar angka di laporan keuangan. Ini adalah tentang membangun jembatan antara potensi lokal dan modal global, dan bersama-sama menghadapi tantangan demi menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi Gorontalo.

Posting Komentar

0 Komentar