Dua Kunci Sukses Utama dari Sang CEO Miliaran Richard Putra I Pembongkar Mitos Gelar Akademik

Two Keys to Success from Billionaire CEO Richard Putra I, Debunking the Myth of Academic Degrees

Omzet Rp10 Miliar Sebulan dari Sekolah Kehidupan

Di tengah gemerlap dunia bisnis yang sering didominasi oleh para pemegang gelar akademik tinggi, muncul kisah fenomenal dari Richard Putra. Ia adalah seorang digitalpreneur yang membangun kerajaan bisnis dengan omzet fantastis di atas Rp10 miliar per bulan, namun hanya berbekal ijazah lulusan SMP.

Kisah inspiratif ini terungkap dalam podcast Helmy Yahya Bicara. Helmy Yahya, yang terpesona dengan karakter dan pencapaian Richard selama business trip ke Shenzhen, tak ragu menjulukinya "Sang CEO Miliaran Lulusan SMP." Kisah Richard adalah bukti nyata bahwa semangat, kemauan belajar, dan mindset yang tepat jauh lebih berharga daripada selembar ijazah.

Richard Putra. Ia adalah seorang digitalpreneur

Memulai dengan Modal Nekat dan Jualan Online

Latar belakang ekonomi keluarga yang sulit di masa lalu mendorong Richard untuk mengambil jalur yang berbeda. Setelah lulus SMP, ia memutuskan untuk langsung mencari penghasilan. Keputusan ini bukan tanpa tantangan, namun ia menolaknya untuk melanjutkan sekolah agar tak membebani orang tua.

Langkah awalnya ke dunia bisnis dimulai pada tahun 2012. Richard melihat potensi besar dalam sistem direct selling yang dijalankan oleh adik kelasnya. Ia segera bergabung, namun dengan pendekatan yang unik: ia berfokus pada aliran jualan online, bukan hanya merekrut.

Beruntung, ia mendapatkan leader yang piawai menggunakan platform seperti Twitter dan BlackBerry Messenger untuk berjualan. Richard memanfaatkan ilmu ini dengan maksimal.

Hanya dalam waktu tiga bulan, penghasilannya melonjak hingga Rp5 juta. Pada bulan kedelapan, ia sukses menembus target perusahaan dan mendapatkan motor gratis serta pengalaman jalan-jalan gratis ke luar negeri pertama (Singapura dan Malaysia) saat usianya baru 15 tahun. Sebuah pencapaian yang bahkan sulit diraih oleh banyak lulusan perguruan tinggi.

Pivot Bisnis: Memilih Tanggung Jawab di Atas Comfort Zone

Setelah merasakan manisnya penghasilan, Richard sempat bimbang dengan jalurnya. Ia sempat kursus salon atas saran ayahnya. Namun, ia membuat keputusan krusial yang menentukan arah masa depannya.

Sebuah percakapan dengan guru salonnya yang berpenghasilan UMR, meskipun telah bekerja selama 15 tahun, menjadi titik balik. Richard menyadari bahwa jalur tersebut mungkin bukan masa depannya. Sebagai seorang pria yang harus memikul tanggung jawab besar untuk keluarganya kelak, ia memutuskan untuk meninggalkan profesi salon dan fokus total di bisnis direct selling.

Keputusan ini terbukti tepat. Dalam tiga tahun fokus, Richard sudah mendapatkan mobil gratis dan berkeliling tiga benua. Ia bahkan mencapai peringkat tertinggi dan termuda di dunia di perusahaan tersebut, bersama adiknya. Richard adalah contoh ideal dari prinsip: fokus total pada satu jalur hingga sukses.

Lahirnya Akademi Master Online: Solusi Perang Harga

Perjalanan mulus Richard di direct selling selama satu dekade (usia 15 hingga 25 tahun) akhirnya menghadapi tantangan masif: Perang Harga. Produk-produk suplemen yang ia jual mulai dibanting harganya di marketplace. Richard sadar, ini bukan hanya masalah perusahaannya, tetapi masalah seluruh industri direct selling.

Melihat modal, budget marketing, dan gaji karyawan yang harus dibayar, Richard menyadari ia harus memiliki Plan B. Plan B ini harus menawarkan solusi permanen terhadap masalah perang harga dan edukasi yang minim di kalangan penjual.

Pada tahun 2020, Richard mengambil langkah berani: ia berhenti dari direct selling dan mendirikan perusahaan serta platform sendiri.

Lahirnya Akademi Master Online (AMO).

AMO diciptakan sebagai ekosistem lengkap yang berfokus pada penguatan dropshipper. AMO memegang tiga pilar utama:

  • Produk Eksklusif: Menciptakan brand produk suplemen dan skincare sendiri, yang harganya terjaga ketat agar tidak terjadi perang harga di marketplace.
  • Sistem Dropshipper Murni: Menghindari mekanisme direct selling atau MLM yang berpotensi menimbulkan praktik tidak sehat, dan fokus pada sistem keuntungan selisih harga dan target penjualan (seperti reward jalan-jalan ke luar negeri).
  • Mentoring Digital Marketing Intensif: Ini adalah kunci utama. Richard menyadari, banyak agen/distributor gagal karena tidak mengerti cara jualan online, melainkan hanya ikut-ikutan.

Richard mencontohkan, banyak yang dulu sukses hanya dengan memajang di Shopee, namun kini harus menanggung kerugian stok menumpuk hingga Rp5 miliar karena zaman telah bergeser ke era Content Creator.

Melalui AMO, Richard dan timnya menurunkan semua ilmu yang ia miliki—mulai dari cara jualan, cara beriklan, hingga content creation. Kini, AMO berhasil me-manage lebih dari 20.000 dropshipper di seluruh Indonesia, membuktikan bahwa strategi edukasi dan kontrol branding adalah resep sukses di era digital.

Richard Putra

Dua Kunci Sukses Utama Sang CEO Miliaran

Dari seorang pemuda minder yang dulunya "Gagap" dan selalu dibilang "Madesu" (Masa Depan Suram), Richard Putra kini menjadi sosok inspiratif. Ia merangkum rahasia keberhasilannya dalam dua mindset inti:

1. Keberanian Melawan Takdir dan Selalu Belajar

Meskipun hanya lulusan SMP, Richard sadar bahwa ia harus belajar jauh lebih keras daripada orang lain. Namun, fokus belajarnya adalah ilmu-ilmu terapan: bisnis, pengembangan diri, komunikasi, dan public speaking.

"Karena saya enggak sekolah, saya cuma lulusan SMP, yang saya lakukan adalah saya harus belajar, Pak," tegasnya.

Ia mengubah kelemahannya—minder dan Gagap—menjadi kekuatan. Ia berlatih public speaking di depan cermin, mendengarkan ratusan audio pengembangan diri, dan mengikuti workshop. Richard yakin, semua orang pasti bisa melakukan apa yang diinginkan asalkan dia mau belajar.

Mental dan keberaniannya ini ditempa sejak dini. Ia memiliki mental fighter yang bangkit dari kondisi susah. Ia bahkan pernah diramal buruk oleh tiga orang yang mengaku Indigo (yang kebetulan adalah member-nya) di waktu berbeda, yang semuanya mengatakan masa depannya suram. Richard memilih untuk melawan ramalan tersebut.

"Saya tipenya walaupun mungkin kelihatan madesu introvert, saya tuh tipenya suka tertantang," ujarnya. Ia memilih untuk percaya bahwa hidupnya ada di tangan Tuhan, dan justru menjadikan kata-kata negatif itu sebagai bahan bakar untuk membuktikan dirinya salah.

2. Kekuatan Impian dan Visualisasi (The Secret)

Richard adalah penganut teguh Law of Attraction yang dipopulerkan oleh buku The Secret. Ia percaya pada kekuatan Dream Book dan visualisasi.

Ia mencontohkan, pada tahun 2016, ia menuliskan impian ingin memiliki mobil Avanza Veloz dengan plat nomor spesifik, serta penghasilan Rp80 juta per bulan. Ia memvisualisasikan mimpinya dengan ekstrem: duduk di kursi bakso sambil pura-pura menyetir, membayangkan mobil itu adalah miliknya.

Keajaiban terjadi: di akhir tahun, ia mendapatkan mobil Avanza Veloz. Yang paling mengejutkan, plat nomor mobil yang ia terima memiliki angka 19 di belakangnya, sesuai dengan usianya saat itu (19 tahun), padahal ia tidak pernah request plat nomor.

"Di situ saya benar-benar percaya sama namanya impian, Pak," katanya. "Apa yang kita ucapin, apa yang kita bayangin, apa yang kita visualisasiin, itu semua bakal jadi kenyataan."

Selain impian, Richard menggarisbawahi pentingnya program pikiran bawah sadar dan pengendalian emosi. Dengan mampu mengendalikan emosi—terutama saat menghadapi masalah—ia menjadi pribadi yang tenang dan stabil, memungkinkan dirinya untuk fokus mencari solusi-solusi baru ketimbang larut dalam masalah.

Kisah Richard Putra adalah sebuah cetak biru bagi generasi muda yang ingin sukses di era digital: Sekolah kehidupan tak mengenal batas usia dan gelar. Kuncinya adalah hustle, belajar tanpa henti, dan berani memiliki impian yang besar.

Apakah Anda sudah siap untuk menuliskan impian besar Anda hari ini dan mulai mewujudkannya?

Sumber ch ytb. Helmi Yahya Bicara : Gila! Tamat SMP Omzet 12 Miliar Sebulan! Gimana Caranya?


Komentar