Revolusi Bisnis Peternakan Ayam Kisah Asyap Alkafi dan Chiikin

Asyap Alkafi

Berawal dari modal Rp3 juta yang ditertawakan, seorang pemuda bernama Asyap Alkafi kini memimpin Chiikin, sebuah startup yang merevolusi industri peternakan ayam di Indonesia. Dengan omzet yang mencapai ratusan miliar per bulan dan valuasi perusahaan kelas triliunan, Chiikin bukan hanya sekadar bisnis, melainkan sebuah gerakan sosial yang memberdayakan ribuan peternak di seluruh negeri. Kisah mereka adalah bukti nyata bahwa mimpi besar yang berani dan konsisten bisa mengubah sebuah industri.

Misi Besar dari Kamar Kos Mahasiswa

Ide Chiikin lahir pada tahun 2017, saat Asyap masih kuliah di semester tiga jurusan Pertanian. Melihat besarnya potensi pasar ayam di Indonesia yang mencapai Rp300-400 triliun per tahun, Asyap merasa ada celah besar yang bisa diisi. Ia menyadari bahwa konsumsi ayam per kapita di Indonesia masih sangat rendah, hanya 7 kilogram per orang per tahun, jauh di bawah negara tetangga seperti Malaysia yang mencapai 49 kilogram.

Berbekal riset dan proposal yang diajukan ke kampus, Asyap mendapatkan dana awal sebesar Rp3 juta. Angka ini mungkin terdengar kecil untuk memulai bisnis besar, namun bagi Asyap, ini adalah awal dari segalanya. "Teman-teman terdekatku bahkan menertawakan mimpi besar ini dengan modal cuma Rp3 juta," kenang Asyap. Namun, ia tidak menyerah. Modal kecil itu digunakan untuk membuat prototipe yang lebih baik, mengantarnya memenangkan berbagai kompetisi bisnis dan mendapatkan hibah dari pemerintah hingga ratusan juta rupiah.

Dengan modal yang terkumpul, Asyap bersama dua co-founder yang merupakan teman kuliahnya, membangun kandang percontohan pertama di Klaten, Jawa Tengah. Mereka bolak-balik dari Malang, naik bus, dan bahkan tidur di kandang untuk berinteraksi langsung dengan para peternak. Pendekatan ini membuahkan hasil. Dalam setahun, bisnis mereka sudah balik modal. Titik balik ini meyakinkan mereka bahwa sistem yang mereka bangun bisa direplikasi dan berdampak pada banyak peternak.

Baca Juga : Manisnya Cerita Festival Kukisi Karawo, Dari Kambungu Kukisi hingga Bisnis Mendunia

Menghubungkan Peternak dengan Teknologi

Chiikin secara resmi didirikan pada tahun 2020 dengan visi untuk memodernisasi industri peternakan ayam dari hulu ke hilir. Mereka memberikan solusi lengkap bagi peternak, mencakup:

Akses Teknologi: Peternak kini bisa mengelola kandang mereka melalui aplikasi. Sensor di kandang memantau suhu, kelembaban, dan oksigen secara real-time, memastikan ayam berada di kondisi paling optimal. Ini memungkinkan ayam tumbuh lebih sehat dan efisien.

peternak ayam

Akses Input: Chiikin menyediakan pasokan pakan, bibit, dan obat-obatan yang dibutuhkan peternak. Dengan menggabungkan kebutuhan ribuan peternak, mereka bisa mendapatkan harga yang lebih murah dari pemasok besar.

Akses Pasar: Peternak tidak perlu lagi khawatir soal harga atau mencari pembeli. Chiikin menjalin kontrak harga dan menghubungkan ayam-ayam mereka ke pasar besar, mulai dari restoran, katering, hingga pabrik pengolahan makanan di seluruh Indonesia.

Teknologi ini bukan hanya sekadar canggih, tapi juga berdampak nyata pada kesejahteraan peternak. Asyap menceritakan bagaimana efisiensi pakan, yang dulunya membutuhkan 1,7 kg untuk menghasilkan 1 kg daging, kini bisa berkurang menjadi 1,5 kg. Penghematan 200 gram per kilo daging ini saja bisa melipatgandakan profit peternak hingga 1,5 sampai 2 kali lipat.

"Dampak sosial itu nyata banget. Mereka bisa terbantu mulai dari teknologinya, mereka lebih smart sekarang, dan tentunya kesejahteraan mereka bisa lebih meningkat," ujar Asyap. Ia melihat bagaimana anak-anak peternak kini bisa bersekolah dan kuliah berkat peningkatan ekonomi ini.

Perjalanan Penuh Penolakan dan Keberanian

Perjalanan Chiikin tidaklah mulus. Asyap dan timnya pernah ditolak oleh lebih dari 100 investor. "Kita tuh berdamai dengan semua penolakan itu dan akhirnya kita belajar," kata Asyap. Pengalaman pahit ini justru menjadi motivasi untuk terus memodifikasi model bisnis mereka. Keberanian dan keteguhan Asyap akhirnya berbuah manis. Mereka mendapatkan pendanaan awal puluhan miliar rupiah, yang kemudian berkembang menjadi ratusan miliar dari investor yang percaya pada visi mereka.

peternak ayam 1

Saat ini, Chiikin telah bekerja sama dengan lebih dari 10.000 peternak dan memiliki hampir 500 tim yang tersebar di seluruh Indonesia. Kunci keberhasilan mereka adalah fokus pada market, bukan hanya produk. Chiikin tidak hanya menjual ayam, tetapi juga layanan yang mengutamakan kualitas, harga yang efisien, dan pelayanan terbaik.

"Strateginya itu kita bikin bisnis ini yang benar-benar real bisnis, dalam artian kita bisa profitable. Operational excellence itu karena efisiensi yang ada," jelasnya. Chiikin membuktikan bahwa bisnis dengan operasional yang kuat, didukung oleh tim yang solid dan loyal, dapat berkembang pesat namun tetap sehat.

Kisah Asyap dan Chiikin adalah pengingat bahwa konsistensi, fokus, dan keberanian adalah resep utama kesuksesan. Mereka percaya bahwa bisnis besar harus dimulai dari yang kecil, dan yang terpenting, butuh partner yang memiliki visi yang sama. Karena ketika satu orang menyerah, partner akan terus mendorong untuk bertahan.

Chiikin tidak hanya menjual ayam, mereka menjual harapan, kesejahteraan, dan masa depan yang lebih baik bagi para peternak Indonesia.

Apakah menurut Anda revolusi teknologi di industri lain juga bisa memberikan dampak positif yang sama besarnya?

Sumber ch. ytb : NAIK KELAS : Pengusaha GEN Z Sukses Ternak Ayam Omzet RATUSAN MILIAR Perbulan


Posting Komentar

0 Komentar