"Mengubah Batok Kelapa menjadi Emas: Peluang Bisnis di Balik Limbah"
Mungkin kita tidak sadari bahwa bongkahan batok kelapa atau tempurung sering tidak termanfaatkan dan tentunya banyak ditemui di berbagai tempat, bahkan telah dibuang ke tempat sampah. padahal batok kelapa ternyata memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Tempurung kelapa sebetulnya dapat diproses kembali menjadi berbagai produk bernilai salah satunya diolah menjadi arang atau briket. Produk olahan arang tempurung ini dapat menyerap potensi pasar. selain di negri sendiri bahkan hingga di eksport kemancanegara baik di amerika, prancis, italia, belanda, hingga di benua asia seperti jepang dan korea serta timur tengah.
Seperti halnya usaha pengolahan arang yang digeluti oleh Irawan Tangio di Limboto kabupaten Gorontalo. Dengan memanfaatkan limbah pabrik tepung kelapa menjadi arang, ia mamapu meraup keuntungan ratusan juta rupiah hanya dalam sebulan.
Pak Irawan Tangio dengan dibantu 23 orang pekerja mampu memproduksi 40 ton arang dalam sebulan, adapun keuntungan penjualan dalam satu ton mencapai 33 juta rupiah. Ia memiliki sebanyak 37 drum pembakaran yang selalu terisi penuh setiap harinya. Dalam setiap drum menghasilkan 700 kilo arang, untuk mendapatkan 1 kg arang, tempurung kelapa yang dibutuhkannya harus mencapai 4 kg sehingga memang dibutuhkan bahan yang melimpah untuk menghasilkan arang yang banyak.
Pak Irawan mengaku, setiap minggu ia harus mengeluarkan modal sebanyak 300 juta hanya untuk membeli bahan baku tempurung dari pabrik tepung. setelah di olah ditempat ini, arang siap dijual ke bitung sulawesi utara untuk diproses menjadi karbon aktif.
Usaha arang tempurung yang digelutinya sudah hampir 6 tahunan ini berjalan lancar, namun begitu bukan berarti pada bidang bisnis ini tidak ditemui kendala sama sekali. paling sering dialami adalah karena pasokan tempurung kelapa sebagai bahan membuat arang atau briket kadang sulit didapat. hingga dengan terpaksa ia harus berusaha mencari ke daerah lain.
Arang tempurung dinilai memang lebih mudah masuk ke pasar dunia karena produknya lebih mudah digunakan. selain itu kualitasnya dinilai lebih baik daripada arang berbahan baku tanaman bakau dan daya tahan pembakaran arang tempurung lebih lama.
Potensi pasar ekspor produk arang tempurung sangat besar. Di eropa misalanya, arang tempurung dibutuhkan untuk memanggang daging, di timur tengah arang tempurung lebih banyak digunakan untuk ”merokok” atau shisha, sementara di asia, seperti jepang dan korea selatan, arang tempurung digunakan untuk keperluan memasak di restoran.
Cara menghasilkan arang pengolahannya pun dapat dikatakan sederhana dan tidak membutuhkan peralatan khusus yang berharga mahal. Umumnya hanya dilakukan dengan cara pembakaran menggunakan drum bekas.
Tempurung kelapa yang sudah terpisah dari kulit serta serabutnya di masukan kedalam drum setahap demi setahap sambil dibakar hingga penuh. lama kelamaan, tempurung pun dengan sendirinya menjadi arang. Jika dimusim panas tanpa hujan, proses pembakaran hanya memakan waktu 3 hari.
Selanjutnya hanya tinggal menyortir antara arang dan sampah-sampah hasil dari pembakaran. Arang tempurung kelapa akan menjadi bahan baku produk arang inovatif yang siap diekspor ke pasar dunia. jika pada industri arang kelapa skala besar, setelah diolah arang akan dibentuk dan dicetak sesuai permintaan pembeli.
Seiring waktu kebutuhan pasar pun terus meningkat, baik itu untuk pasaran lokal juga pasar ekspor. Hal ini tentunya dapat membuka peluang bisnis baru yang potensinya cukup menjanjikan. Semoga informasi bermanfaat.
0 Komentar